Warga Kandang Panjang Akan Operasikan Kincir Angin

KOTA – Konstruksi bangunan pilot project kincir angin pengendali rob yang dibangun warga Perumahan Swadaya Asri I RT 05 RW 11 Kampung Pesona Swadaya Greenland, Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, kini sudah rampung.

 

Dalam waktu dekat, kincir angin yang berfungsi untuk menguras genangan rob dan banjir di kawasan tersebut diharapkan segera bisa dioperasikan. Pengoperasian kincir angin itu masih menunggu proses penyempurnaan dan perbaikan sistem penggeraknya selesai.

 

Untuk konstruksi maupun bilah kincirnya sudah selesai semua. Tinggal menunggu penyempurnaan bentuk ulir yang akan kita pasang di kincir angin tersebut supaya hasilnya lebih baik lagi, dan bisa berjalan sesuai harapan. Saat ini pengerjaan bagian tersebut masih diselesaikan di bengkel,” ungkap Ketua RT 5 RW 11 kelurahan Kandang Panjang, Agus Dartam, Selasa (18/4).

 

Sebelumnya, kincir angin hasil rancangan warga bersama tim teknis dari Fasilitator Kelurahan (Faskel) Pemberdayaan PLBK setempat itu sudah bisa berputar begitu angin berembus. Namun ternyata putaran kincirnya masih belum seusai harapan. Sehingga belum kuat untuk menyedot air.

 

Perbaikan pun dilakukan. Dari yang sebelumnya dibikin dengan empat bilah, kini diubah menjadi delapan bilah. Teknis penggeraknya pun diubah dari yang sebelumnya model ‘keong’, menjadi model ulir. “Memang harus trial and error, harus berani mencoba. Setelah kita buat dan kita coba, akhirnya tahu dimana letak kekurangan dan kelemahan yang harus diperbaiki,” tuturnya.

 

Diungkapkan, keberadaan kincir angin tersebut diharapkan menjadi alternatif berbiaya murah, dan ramah lingkungan untuk mengurangi genangan rob dan banjir di wilayah setempat. Jika sudah beroperasi, diharapkan kincir angin itu bisa menggantikan fungsi alkon atau pompa penyedot air berbahan bakar minyak yang biaya operasionalnya cukup memberatkan warga.

 

Cara kerja pompa air berpenggerak kincir angin itu, menurutnya sama dengan pompa air jenis pompa dragon yang digerakkan secara manual menggunakan tangan. Pada kincir angin ini, putaran baling-baling akan menggerakan sistem pompa di bawahnya. Pompa tersebut akan menyedot air atau genangan banjir dan rob dari permukiman yang dialirkan melalui saluran. “Genangan air dari permukiman dialirkan ke saluran pembuangan menuju ke laut,” bebernya.

 

Diterangkan Agus Dartam, biaya pembuatan kincir angin pengendali rob itu sekitar Rp 34 juta dari APBD Kota Pekalongan melalui program Replikasi Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK).

 

Penerima dana Replikasi PLPBK tersebut merupakan kelurahan dengan kinerja Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) paling baik di masing-masing kecamatan. Salah satu yang menerima reward adalah BKM Daya Guna Kelurahan Kandang Panjang Kecamatan Pekalongan Utara. “Sebagian dananya kita realisasikan untuk pembangunan kincir angin ini,” pungkas Agus Dartam. (way)

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 13-04-2016)