Pemkot Segera Bangun Cold Storage 100 Ton

KOTA – Pemkot Pekalongan dalam waktu dekat akan segera membangun ‘cold storage’ atau gudang pendingin ikan berkapasitas 100 ton senilai Rp 2,8 miliar. Lokasinya berada di kawasan Technopark Perikanan, di Jalan WR Supratman, atau di sebelah pasar ikan tradisional cold storage berkapasitas 30 ton yang telah ada.

 

Kepala Bidang Perikanan pada Dinas Pertanian, Peternakan dan Kelautan (DPPK), Lili Sulistyawati menjelaskan, pembangunan cold storage ini merupakan bantuan dari Direktorat Penguatan Daya Saing Produk Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

 

Tahun ini Kota Pekalongan dapat alokasi untuk pembangunan cold storage kapasitas 100 ton ikan dengan pagu anggaran sekitar 2,8 miliar. Proses lelang sudah selesai. Lahannya pun sudah siap. Sebentar lagi akan dimulai kegiatan fisiknya. Targetnya akhir tahun ini selesai,” jelas dia, didampingi Kepala DPPK Aris Sidharcahya, Kamis (18/8).

 

Tujuan dari dibangunnya cold storage ini, menurut Lili, adalah untuk memberikan fasilitas sistim rantai pendingin kepada pelaku usaha perikanan. Dia menuturkan, keberadaan cold storage berkapasitas 30 ton yang tahun lalu sudah selesai dibangun, dinilai cukup berhasil dan bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. Namun kapasitas sekecil itu belum bisa mencukupi, sehingga kapasitasnya ditambah dengan pembangunan satu cold storage lagi dengan kapasitas simpan lebih besar.

 

Fungsinya sebagai logistik ikan. Kalau di beras ya semacam bulog. Sebagaimana kita ketahui, produksi ikan kan mengenal musim. Kadang ada masa paceklik, kadang berlimpah. Cold storage ini berfungsi untuk menjaga stabilitas stok maupun harga ikan. Keberadaannya tidak murni untuk mencari profit, tetapi lebih ke kemanfaatannya bagi masyarakat,” bebernya.

 

Hanya saja, agar fungsi maupun kemanfaatannya sesuai rencana yang diharapkan, Kota Pekalongan harus bekerjasama dengan daerah sekitar. Sebab terkadang, produksi ikan di daerah lain berlimpah, namun di Pekalongan kekurangan.

 

Dengan kerjasama yang dibangun, khususnya oleh pihak koperasi yang akan mengelolanya yakni Koperasi Mina, untuk bisa mengajak para bakul ikan dari Pekalongan maupun daerah lain untuk menitipkan ikan di cold storage di Kota Pekalongan.

 

Dia juga mengungkapkan, sebenarnya jika dirata-rata tiap hari ada empat hingga lima kapal nelayan yang membongkar hasil tangkapannya untuk dilelang di TPI Kota Pekalongan. Tiap kapal paling tidak membawa sekitar 50 hingga 100 ton ikan.

 

Jika volume ikan sebesar itu dimasukkan ke cold storage, kata Lili, sebenarnya tidak cukup. Tetapi selama ini pemasaran ikan hasil lelang di TPI itu sudah langsung dibawa keluar oleh si pembeli. Hanya sedikit yang masuk ke cold storage. “Kalau nanti sistimnya sudah jalan, tentunya cold storage yang kita miliki bisa terisi full,” katanya.

 

Nanti sistimnya jasa sewa. Di situ kita ada kerja sama pengelolaan dan pemanfaatan dengan koperasi. Pengelola koperasi yang bersangkutan diharapkan bisa bekerjasama dengan daerah lain biar bakul ikan dari luar kota bisa menitipkan ikannya di cold storage untuk menjaga stok ikan di Kota Pekalongan dan sekitarnya,” ungkapnya.

 

Bangunan cold storage ini, imbuh Lili, akan dilengkapi dengan sejumlah peralatan pendingin. Nantinya gedung cold storage akan berdiri di atas lahan milik Pemkot seluas sekitar 500 meter per segi di kompleks Technopark Perikanan yang tahun lalu sudah diresmikan Walikota. (way)

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 19-08-2016)