Jelang Penilaian WTN, Dishubparbud Harapkan Dukungan

Berharap Kembali Meraih Penghargaan

 

KOTA – Kota Pekalongan saat ini, tengah bersiap jelang penilaian penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Tahap II dan III, yang akan dilakukan mulai pekan depan. Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pekalongan Doyo Budi Wibowo menuturkan, tahun ini Kota Pekalongan memang kembali mengikuti Penilaian Penghargaan WTN Kategori Lalu Lintas untuk Kota Sedang.

 

Kita sudah lolos penilaian administrasi. Pekan depan, pada 27 Juli, tim penilai penghargaan WTN 2016 dari pusat dan provinsi akan ke Kota Pekalongan untuk melakukan penilaian secara riil di lapangan,” ungkap Doyo, Kamis (21/7).

 

Hasil dari penilaian dan pengamatan di lapangan itu, akan dipaparkan sehari setelahnya, yakni pada Jumat (28/7) bersama jajaran Pemkot Pekalongan dan stakeholder terkait di bidang penataan lalu lintas. Apa-apa saja yang kurang dan perlu diperbaiki, akan disampaikan pada forum tersebut.

 

Adapun kriteria penilaiannya meliputi banyak aspek. Mencakup penilaian teknis dan operasional di lapangan terhadap sarana, prasarana, lalu lintas dan pelayanan kepada masyarakat. Antara lain aspek angkutan, yang meliputi berbagai indikator seperti kondisi sarana dan pengemudi angkutan umum, kecepatan perjalanan angkutan umum dalam trayek, ‘loadfactor’ angkutan umum, hingga indikator waktu tunggu penumpang.

 

Sementara aspek prasarana, indikatornya antara lain meliputi kondisi ruang milik jalan, kondisi permukaan jalan, kondisi fasilitas pejalan kaki, kondisi terminal, serta kondisi halte. Lalu, penilaian aspek lalu lintas dengan indikator antara lain kondisi perlengkapan jalan, kinerja ruas jalan, kinerja persimpangan jalan, dan disiplin lalu lintas.

 

Sedangkan penilaian aspek pelayanan kepada masyarakat, indikatornya antara lain meliputi waktu pengurusan izin trayek, dan waktu pengurusan tanda lulus uji kendaraan. “Banyak aspek yang dinilai. Seperti sarana prasarana jalan, ketertiban berlalulintas, angkutan kota, perparkiran, bagaimana sistem pengujian kendaraan bermotor kita, bagaimana penindakan terhadap pelanggaran lalu lintas, sejauh mana angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi,” jelas Doyo.

 

Diharapkan, Kota Pekalongan tahun ini kembali berhasil meraih penghargaan WTN. Jika berhasil, maka penghargaan ini merupakan yang kelima kalinya berturut-turut diraih kota batik. Pertama kali, Kota Pekalongan meraih penghargaan WTN pada tahun 2012 berupa plakat, lalu tahun 2013 juga meraih plakat WTN. Kemudian, tahun 2014 dan 2015, Kota Pekalongan meraih Piala WTN.

 

Menurutnya, perlu dukungan dari semua pihak agar kita kembali berhasil meraih penghargaan ini. Dan yang paling penting adalah bahwa adanya penilaian WTN ini meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga ketertiban lalu lintas di jalan raya.

 

Seluruh elemen di Kota Pekalongan diharapkan lebih meningkatkan kedisiplinan berlalulintas di jalan raya. Juga disiplin dalam perparkiran. Sebab, menjaga ketertiban di jalan raya bukan semata tanggung jawab Dishub maupun Satlantas semata, tetapi harus mendapat dukungan penuh seluruh lapisan masyarakat,” imbuh Doyo. (way)

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 22-07-2016)