Dinperindag Jateng, Jaring Wirausaha Baru

Pekalongan, info publik – Guna menjaring wirausaha baru, Dinas Perindustrian, Pedagangan. Koperasi dan UMKM (Disperindagkop dan UMKM) Kota Pekalongan bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Provinsi Jawa Tengah gelar pelatihan di Hotel Dafam Kota Pekalongan, Selasa (15/3).

 

Acara yang dibuka sendiri oleh Kepala Dinperindag Provinsi Jawa Tengah dan mengundang mengundang wirausaha baru di wilayah Bakorwil III yang meliputi Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, hingga Batang. Dalam acara tersebut dihadirkan juga pakar-pakar wirausaha sebagai narasumber.

 

Dalam sambutannya, Kepala Dinperindag Drs. H. Prijo Anggoro BR, M.Si memaparkan tentang permasalahan yang sering dihadapi dunia industri khususnya di Kota Pekalongan. “Bagaimana caranya batik tetap laku, sementara lingkungannya tetap bersih”, kata Prijo Anggoro.

 

Ia juga melanjutkan bahwa harus ada perubahan persepsi masyarakat khususnya kota Pekalongan terkait limbah yang mencemari lingkungan kota Pekalongan erat hubungannya dengan keberlangsungan roda perekonomian masyarakat Kota Pekalongan itu sendiri.

 

pesrepsi masyarakatkan yang selama ini mengatakan jika sungai hitam, berarti industri meningkat. Itu harus diubah menjadi walaupun industri sedang meningkat, sungainya harus tetap jernih”, imbuh Prijo, yang juga mantan Penjabat Walikota Pekalongan tersebut.

 

Ia juga menjelaskan bahwa Dinperindag mengadakan dua pelatihan sekaligus dalam rangka pembinaan lingkungan sosial dan pemberdayaan masyarakat, diantaranya Penerapan Teknologi Bersih pada Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan Teknik Produksi Desain Fashion bagi Wirausaha Baru.

 

Tujuan diadakannya acara ini supaya tumbuh wirausaha baru yang kreatif dan inovatif, sekaligus tidak mengesampingkan efek yang timbul di lingkungan sekitar”, jelas Prijo Anggoro. Kota Pekalongan yang merupakan jejaring kota kreatif dunia Unesco mampu menumbuhkan industri batik dan turunannya, sehingga perekonomian rakyat meningkat. Seperti harapan yang disampaikan Kepala Dinperindag untuk IKM yang ada di Pekalongan.

 

Kemampuan masing-masing SDM itu beda-beda, kalau disatukan maka akan jadi kekuatan yang luar biasa. Fashion itu dinamis, jadi IKM jangan ragu-ragu untuk berkreasi yang bagus”, kata Prijo Anggoro. Sementara itu Walikota Pekalongan, Alf Arslan Djuneid melalui Kepala Disperindagkop dan UMKM, Drs. Supriono, MM menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Provinsi atas perhatian dan dipilihnya Kota Pekalongan sebagai tempat diadakannya pelatihan.

 

Jawa Tengah khususnya Pekalongan merupakan salah satu gudangnya fashion, jadi tepat rasanya jika pelatihan diadakan di sini”,  terang Drs. Supriono, MM. Ia melanjutkan bahwa industri yang berkembang di Kota Pekalongan bukanlah sekedar sebuah fisik pakaian batik yang hanya bisa dikenakan saja, melainkan lebih dari itu ada sebuah nilai-nilai yang lebih berharga dari sekedar karya. Namun demikian, hal tersebut tentunya tak jauh dari yang namanya limbah, dan dari limbah tersebut perlu dipikirkan juga pengelolaannya agar bisa mengurangi dampak negatif bagi lingkungan.

 

Dengan fashion ini, kita tidak hanya menjual bahan saja, tetapi sesuatu yang lebih bernilai. Maka hasil produksi bisa bertambah dan dapat mensejahterakan pengrajinnya. Limbah yang dihasilkan juga bisa dikelola dengan benar”, sambungnya. (MC/Diskominfo/Skdi/Yogi/mfd)