Tambak Bekas Lahan Mangkrak Tingkatkan Perekonomian

Kembali Sukses Panen

 

KOTA – Petani tambak di Kelurahan Degayu, kembali sukses melakukan panen udang vanamei pada dempon tambak intensif seluas 0,5 hektare di wilayah tersebut, Selasa (9/8). Pengembangan usaha tambak di lahan bekas sawah yang mangkrak, karena terendam rob tersebut telah mengangkat keluarga miskin menjadi sejahtera.

 

Dari data BPS, pada tahun 2014, jumlah keluarga miskin di Kelurahan Degayu berdasarkan data BPS, turun menjadi 114 keluarga. Sebelumnya, jumlah keluarga miskin di Kelurahan Degayu mencapai 838 keluarga. Padahal sebelumnya, ada 700 kepala keluarga di Degayu yang kehilangan pekerjaan, karena 400 hektar tambak di wilayah tersebut terendam rob. Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Joni Marsius saat menyampaikan paparan.

 

Dikatakan Joni, BI sudah melakukan pendampingan terhadap pengolahan tambak bekas lahan yang mangkrak di wilayah tersebut sejak tahun 2011. Diawali dari lahan seluas 0,4 hektar kini lahan yang sebelumnya terendam rob, dan telah dimanfaatkan dengan budidaya udang vanamei seluas 70 hektare, dengan produksi mencapai 67,8 ton.

 

Diawali dengan lahan seluas 0,4 hektare. Saat itu panen menghasilkan  4,4 ton, jauh meningkat dibandingkan panen dari tahun sebelumnya,” terangnya. Joni menambahkan, dengan mengembangkan budidaya tambak tersebut, jumlah keluarga miskin di wilayah Degayu berkurang drastis.

 

Menurut dia, para petani tambak meraup keuntungan sebesar Rp 150 juta dari tambak tersebut. Untuk mengolah tambak melibatkan sekitar 100 orang.

 

Para petani tambak berkelompok mengelola tambak di bekas sawah yang terendam rob tersebut. Ada tiga kelompok petani tambak yang mengembangkan budidaya udang vanamei. Yakni Sidomulyo, Sampang Tigo dan Mina Barokah. BI melakukan pendampingan dengan memberikan bantuan teknis, kemudian memfasilitasi magang petani tambak di BPAP Jepara, mengadakan seminar minapolitan hingga memberikan kendaraan roda tiga kepada petani tambak.

 

Panen udang vanamei hari itu diikuti Walikota Pekalongan A Alf Arslan Djunaid, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal Joni Marsius, Pemimpin Bank Jateng Cabang Pekalongan Agus Santoso, dan Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Pekalongan Hery Sulistyo.

 

Semetara itu, Walikota berharap, sektor perikanan budidaya menjadi daya ungkit ekonomi masyarakat sekitar. Sebelum panen udang vanamei, pada hari itu BI Perwakilan Tegal menyerahkan apresiasi program pengendalian inflasi kepada klaster udang vanamei, dan bantuan kepada tiga kelompok pembudidaya ikan (pokdakan).

 

Selain itu, BPN Kota Pekalongan menyerahkan sertifikat untuk 50 bidang tanah tambak binaan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan (DPPK) Kota Pekalongan.(nul)

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 10-08-2016)