Kejar Kota Kreatif, Chiang Mai Thailand Belajar ke Kota Batik

KOTA – Demi mengejar status sebagai jaringan kota kreatif dunia, Kota Chiang Mai, Thailand, mengirimkan delegasinya yang terdiri dari tim inisasi kota kreatif untuk belajar ke Kota Pekalongan yang sudah terlebih dulu merengkuh status Kota Kreatif UNESCO di bidang kerajian dan kesenian rakyat (Craft and Folk Arts).

 

Rombongan Tim Inisiasi Kota Kreatif Chiang Mai, diterima langsung oleh Wakil Walikota Pekalongan, M Saelany Mahfudz, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Ratna Sofia dan sejumlah jajaran pejabat Kota Pekalongan lainnya di Ruang Amarta, Kamis (10/3).

 

Koordinator Tim Inisiasi Kota Kreatif Chiang Mai, Boonlert Buranupakorn mengatakan, kedatangan rombongan dari Chiang Mai bertujuan untuk menggali informasi tentang proses pengajuan Kota Kreatif ke UNESCO. “Kami berharap bisa meraih pengakuan dan masuk jejaring Kota Kreatif UNESCO bidang kerajinan dan kesenian rakyat,” terangnya.

 

Kunjungan tersebut, diharapkannya dapat memperkuat hubungan kedua kota. “Kami akan memperoleh manfaat besar bagi perencanaan pembangunan di Chiang Mai dalam kunjungan ini. Harapan kami, pertemuan ini akan berkembang menjadi jejaring yang berkelanjutan,” sambung dia. Wakil Walikota Pekalongan, M Saelany Machfudz dalam paparanya menjelaskan, bagaimana perjalanan Kota Pekalongan sehingga ditetapkan sebagai Kota Kreatif UNESCO bidang kerajinan dan kesenian rakyat.

 

Menurut dia, Kota Pekalongan ditetapkan sebagai Kota Kreatif UNESCO pada 1 Desember 2014 bersama 27 kota dari 19 negara di dunia. “Terpilihnya Kota Pekalongan sebagai Kota Kreatif UNESCO juga atas dasar rekomendasi lima kota yang sudah menjadi anggota lama dalam jejaring kota kreatif dunia,” terangnya.

 

Kelima kota tersebut yakni Icheon (Korea Selatan), Aswan (Mesir), Santa Fe (Amerika Serikat), Hangzhou (China) dan Kanzawa (Jepang). Wakil Walikota Berharap dengan adanya pertemuan ini akan dapat mendorong kerja sama regional. Sehingga muncul pula pertukaran ide, keahlian, dan sumber daya untuk meningkatkan pengembangan potensi kota. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan bisa mempromosikan Asia Tenggara sebagai tujuan investasi, terutama bagi pekerja sektor industri kreatif di kawasan ini.

 

Ditambahkan dia, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan Jejaring Kota Kreatif UNESCO di Chiang Mai, 22 November tahun lalu. Melalui kerja sama antarkota tersebut, dirinya ingin agar tercipta penguatan kreasi, produksi, serta distribusi barang dan jasa produk kebudayaan pada level lokal. (nul)

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 11-03-2016)