Kecamatan Dirikan Posko Siaga, Antisipasi Bencana
Empat kecamatan di Kota Pekalongan, mulai mendirikan posko siaga bencana sebagai antisipasi terjadinya bencana selama musim penghujan.
Posko tersebut berfungsi untuk menghubungkan antar kelurahan maupun menjalin hubungan organisasi dengan BPBD, sehingga penanganan bencana dapat dilakukan secara cepat.
“Setiap kecamatan akan menjadi posko penghubung untuk kelurahan-kelurahan dibawahnya hingga ke BPBD. Kemarin kami sudah imbau hal tersebut, dan saat ini sudah mulai dibentuk,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kota Pekalongan, Suseno kepada Radar.
Pendirian posko di setiap kecamatan, sebagai tindaklanjut pendirian posko induk di BPBD, merupakan salah satu poin hasil rapat koordinasi kesiapan dalam menghadapi musim penghujan yang digelar kemarin.
Mengingat, Walikota sudah menetapkan status siaga darurat bencana di Kota Pekalongan yang berlangsung 3 Oktober 2016 hingga 28 Februari 2017. “Jika posko sudah terbentuk secara baik di setiap kecamatan, maka secara organisasi penanganan dan antisipasi bencana dapat terlaksana dengan baik,” tambah Suseno.
Usai pendirian posko, BPBD sebagai leading sector dalam antisipasi dan penanganan bencana akan berkoordinasi dalam menyiapkan sarana dan pra sarana penanggulangan bencana.
BPBD juga akan berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk ikut serta mendukung melalui sarpras maupun SDM jika benar terjadi bencana di Kota Pekalongan.
“Untuk peralatan di BPBD sudah siap semua namun memang diperlukan checking lebih lanjut untuk memastikan seluruhnya siap digunakan. Termasuk berkoordinasi dengan instansi lain seperti TNI dan Polri. Kemudian untuk kesiapan logistik, kami juga nyatakan seluruhnya siap karena ada logistik bantuan dari BNPB juga beras bencana Kota Pekalongan sebesar 100 ton yang belum pernah digunakan itu sudah siap seluruhnya,” tegas Suseno.
Selain persiapan di tingkat pemerintahan, masyarakat juga mulai diminta untuk ikut bergerak dalam melakukan langkah-langkah mengurangi resiko bencana. Seperti menjaga drainase dan Daerah Aliran Sungai (DAS), sehingga ketika intensitas hujan mulai naik aliran air tidak terhambat.
Menurut BPBD, data prakiraan cuaca dari BMKG menyebutkan bahwa intensitas hujan akan mulai naik pada Desember 2016 hingga Februari 2016. Selain itu, beberapa potensi bencana lain seperti angin puting beliung dan tanah lonsor juga berpotensi terjadi di sejumlah wilayah.
Untuk Kota Pekalongan, ada dua wilayah yang rawan terkena puting beliung yakni di Degayu dan Gamer. Namun menurut BMKG, tahun ini angin mengarah ke timur. Sehingga Kota Pekalongan diprediksi aman dari angin puting beliung. (nul)
(Sumber : Suara Merdeka)