Hasil Pengerukan Kali Loji di Kota Pekalongan

Dulu Hanya Tiga Meter, Sekarang Kedalamannya Hingga Enam Meter

 

 

 

DARI hasil pantauan petugas pengerukan dari DPU, kedalaman Sungai Loji di wilayah utara rata-rata hanya mencapai tiga meter. Ketika dilakukan pengerukan, kedalaman telah mencapai lima hingga enam meter. “Rata-rata kedalaman sebelum dikeruk mulai dari 2,5 meter hingga 3 meter. Kemudian kami keruk bisa mencapai 5 hingga 6 meter tergantung kondisi di lapangan,” ucap Kasi Pengendalian Banjir pada DPU, Sartono saat dikonfirmasi kemarin.

 

Tak hanya kedalaman yang dangkal, pihaknya seringkali menemukan berbagai sampah di dasar sungai. Yang banyak ditemui adalah batang pohon. Kondisi demikian diakui Sartono menjadi kendala untuk tim dalam melakukan pengerukan. “Banyak kendalanya, seperti kami harus menyingkirkan terlebih dahulu batang pohon yang ada di dasar sungai,” tambahnya.

 

Sejak dilaksanakan sekitar tiga minggu yang lalu dari Taman Jlamprang, kini pengerukan sudah sampai di wilayah Panjang wetan atau di belakang GOR Jetayu. Sartono mengaku, banyak masyarakat yang mempertanyakan pengerukan terkesan lamban, karena progresnya belum banyak. Mengenai hal itu Sartono menjelaskan bahwa pengerukan tidak bisa dilakukan dengan prinsip sekedar mengeruk.

 

Jadi tidak bisa di satu titik kita keruk sudah pindah lagi. Kami harus memaksimalkan di setiap titiknya, pengerukan dilakukan benar-benar sedalam mungkin sebanyak yang kami bisa. Setelah dirasa cukup baru kami bisa beranjak ke titik selanjutnya.

 

Memang harus dimaksimalkan setiap titiknya. Setelah pengerukan, kami juga langsung membuang lumpur kerukan ke laut kira-kira satu hingga dua mil dari tepi laut,” kata dia lagi.

 

Ditanya target panjang sungai yang akan dikeruk?Sartoni menyebut, bila DPU baru menargetkan menghabiskan anggaran sebesar Rp500 juta dalam satu tahun ini. “Kami akan lihat dengan anggaran itu bisa sejauh mana. Karena baru perkiraan saja. Ternyata pengerukan memang tidak bisa dilakukan asal atau cepat-cepat, harus maksimal dan efisien,” tambahnya.

 

Dalam pengerukan di wilayah utara, petugas juga menghadapi kendala lain yakni banyaknya kapal yang bersandar di tepi sungai. Keberadaan kapal tersebut membuat akses peralatan sedikit terhambat. “Kami akan berbicara dengan pemiliknya karena kalau menunggu pasti lama, servis atau perbaikan kapal kan tidak sebentar,” jelas Sartono.

 

Ditanya rencana pengerukan ke wilayah selatan, dia menyatakan untuk saat ini anggaran yang disiapkan baru difokuskan untuk wilayah utara. Namun Kali Loji bagian selatan juga akan dikeruk. Selain itu, pihaknya masih memikirkan kendala kapal yang sulit melintas karena di bagian selatan terdapat banyak jembatan.

 

Jadi kami lihat jembatan itu kapal tugboat tidak bisa melintas. Sehingga nanti kami pikirkan dulu solusinya seperti apa. Untuk kapal bego memang masih bisa melintas. Mungkin bisa saja tidak membawa tugboat nanti hasil pengerukan ditempatkan di tepi sungai,” tandasnya.(*)

 

 

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 12-05-2016)