Cuaca Cerah, Mahasiswa STAIN Pekalongan Terpuaskan Amati Gerhana Matahari

KOTA – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi Hukum Keluarga (HMPS HK) Fakultas Syariah STAIN Pekalongan puas menyaksikan fenomena Gerhana Matahari Total di kampus mereka, Rabu (9/3) pagi.

 

Meskipun gerhana matahari yang melintasi Pekalongan hanya sebagian, sekitar 88 persen, namun cuaca di langit Kota Pekalongan pagi kemarin cukup cerah. Sehingga proses mulai terjadinya gerhana, puncak gerhana, sampai gerhana berakhir bisa dengan jelas teramati melalui teleskop yang mereka gunakan.

 

Alhamdulillah, hari ini kami bisa mengobservasi gerhana matahari total tanpa ada halangan cuaca. Biasanya kalau kita lakukan observasi gerhana, musuh pertama yang akan menggagalkan adalah cuaca. Biasanya kurang cerah atau langitnya mendung. Tetapi hari ini cukup bersahabat. Dan kami sangat puas mengamati gerhananya, walaupun untuk daerah Pekalongan tidak bisa mengamati gerhana totalnya,” ungkap Ketua HMPS HK STAIN Pekalongan, Syarifudin.

 

Pada observasi kemarin, mahasiswa STAIN Pekalongan melakukan pengamatan dari lantai 3 Gedung B Fakultas Syariah. Mereka menggunakan dua teleskop (teropong). Namun yang bisa maksimal untuk proses observasi hanya sebuah teropong Vixen.

 

Teropong tersebut sebelumnya telah dipasang filter terlebih dahulu. Lalu teropong disambungkan ke laptop, sehingga hasil perekaman gerhana matahari melalui teleskop bisa dipantau melalui layar laptop. Mahasiswa yang ingin mengintip proses terjadinya gerhana matahari itu pun harus begantian dengan teman-temannya.

 

Observasi kemarin dilakukan mulai sekitar pukul 06.00 WIB. Berangsur-angsur, bayangan bulan terlihat menutupi matahari. Puncaknya terjadi sekitar pukul 07.20 WIB, tatkala sekitar 88 persen piringan matahari tertutupi piringan bulan. Langitpun seketika tampak seperti mendung. Lalu, berangsur bayangan bulan menjauhi matahari. Langit kembali terang benderang, sekitar pukul 08.30 WIB.

 

Observasi gerhana matahari tersebut, imbuh Syarifudin, menambah wawasan mereka. Apalagi, para mahasiswa mendapat mata kuliah Ilmu Falak, yang di dalamnya juga mempelajari tentang fenomena gerhana matahari. “Ini sangat mendidik buat kami, terutama bagi kami mahasiswa Syariah,” katanya.

 

Dia menambahkan, adanya gerhana matahari tersebut juga dijadikan kesempatan para mahasiswa untuk memanfaatkan fasilitas atau alat yang dimiliki kampus mereka. Meskipun alat yang dimiliki dinilai belum begitu canggih. “Harapannya, ke depan STAIN Pekalongan dapat alat yang lebih hebat lagi, lebih canggih lagi. Kemudian observasi seperti ini harapannya juga bisa melibatkan masyarakat sekitar,” imbuhnya. (way)

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 10-03-2016)