PBN 2016 Bakal Diramaikan 14 Event

Digelar 4-9 Oktober 2016

 

KOTA – Kemeriahan akan mewarnai penyelenggaraan Pekan Batik Nusantara (PBN) 2016 yang akan mulai digelar 4 hingga 9 Oktober 2016 mendatang di Kawasan Jetayu Kota Pekalongan. Pemkot bersama komunitas, telah menyiapkan 14 event yang akan dilaksanakan selama penyelenggaraan kegiatan tahunan tersebut.

 

Pj Sekda Kota Pekalongan, Slamet Prihantono dalam konferensi pers Selasa (20/9) mengungkapkan, PBN akan dibuka pada 4 Oktober 2016. Pemkot, kata Totok, sapaan akrab Pj Sekda, telah mengirimkan surat ke Presiden dan Wakil Presiden untuk bersedia membuka PBN tahun ini. “Kami tinggal menunggu jawaban saja. Sebagai alternatif jika Presiden dan Wakil Presiden berhalangan, kami juga sudah mengirim surat ke Menteri Koperasi dan UMKM untuk membuka PBN 2016,” terang Pj Sekda.

 

Bersamaan dengan pembukaan, lanjut dia, akan dilakukan kegiatan membatik bersama Presiden, menteri, duta besar dan pejabat lainnya. Sekaligus akan diberikan sertifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dari Kemenkop dan UMKM. Malam harinya, akan digelar welcome dinner yang dirangkai dengan fashion show bertempat di Museum Batik.

 

Kita gelar fashion show yang diperuntukkan untuk mahakarya yang dipilih dari karya-karya terbaik di Kota Pekalongan. Selain itu, dalam fashion show juga akan ditampilkan peserta dari galeri SMESCO,” tuturnya.

 

Kegiatan selanjutnya yakni pada tanggal 6 Oktober akan digelar seminar nasional dengan tema melindungi dan mengokohkan batik di pentas dunia dengan keynote speaker Kepala Bekraf, Triawan Munaf, serta pembicara lainnya seperti Dirjen Kebudayaan, Hilman Faridz, dan Yultin Ginanjar Kartasasmira dari Yayasan Batik Indonesia. Selain itu, juga akan hadir Anggota Komisi X DPR RI, Anang Hermansyah.

 

Kemudian hari selanjutnya, 7 Oktober digelar talkshow netizen batik dengan pembicara Rahadi Ramlan, dan Ayu Dyah Pasha. Puncaknya, digelar Arak-arakan Batik atau sebelumnya dikenal dengan Pekalongan Batik Karnival pada tanggal 8 Oktober. Peserta karnival terdiri dari siswa tingkat SD, SMP, SMA hingga SKPD. Karnival juga dimeriahkan berbagai kesenian mulai dari rego, barongsai, musik hore dan musik kentongan.

 

Dalam PBN 2016, dikatakan Totok Pemkot juga menggelar berbagai lomba mulai dari lomba desain sovenir batik hingga lomba fotografi wisata batik. Selama penyelenggaraan, juga digelar festival kuliner nusantara dengan 90 stan, pagelaran seni budaya setiap malam dan Pekalongan Great Sale.

 

Seluruh rangkaian kegiatan, akan ditutup dengan teaterikal batik on the street yang kali ini akan mengambil cerita tentang perjuangan sejarah batik dari awal hingga saat ini, termasuk bagaimana pengaruh budaya Cina, Arab dan Belanda dalam motif Batik Pekalongan. “Kali ini yang akan kita angkat adalah salah satu ciri khas batik Pekalongan yakni Batik Boketan,” terang Totok yang didampingi Kepala Diskominfo, Sri Budi Santoso, dan Sekretaris Disperindagkop dan UMK, Darwanti.

 

Melalui serangkaian kegiatan tersebut, Totok berharap agar gaung PBN nantinya semakin meluas. Keterlibatan masyarakat juga diperbanyak. Sehingga dapat muncul ide-ide baru tentang pengembangan batik yang tujuannya menjadikan PBN sebagai ikon nasional. “Tujuan besarnya, kami ingin memunculkan batik Pekalongan sebagai trendsetter batik nasional. Sehingga kedepan tren batik akan berkiblat ke Kota Pekalongan,” tegasnya.

 

Untuk penyelenggaraan seluruh event tersebut, diungkapkan Totok, menelan anggaran sebesar Rp890 juta. Pihaknya juga mematok target omset dari gelaran PBN 2016 sebesar Rp6 miliar. “Karena orientasinya memang untuk menjual produk UKM dan kuliner. Ada 151 stan UKM dan 90 kuliner. Tahun lalu, omset PBN mencapai Rp4 miliar. Harapan kami tahun ini bisa mencapai angka Rp6 miliar,” tandasnya. (nul)

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 21-09-2016)