Dapat Bantuan, Alex Minta IPAL Dirawat

KOTA – Kembali Pemkot Pekalongan mendapat bantuan pembangunan satu buah IPAL Komunal dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, yang diresmikan Kamis (31/3). IPAL yang berlokasi di Kelurahan Pringrejo tersebut, diresmikan langsung oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Kementrian LHK, MR Karliansyah, disaksikan oleh Walikota Pekalongan, A Alf Arslan Djunaid dan Anggota Komisi VII DPR RI, Ramson Siagian.

 

Dalam sambutannya, Walikota HA Alf Arslan Djunaid berpesan agar IPAL bantuan tersebut dapat dirawat dan dijaga oleh masyarakat maupun penerima manfaat. Sebab selama ini kebiasaan masyarakat saat mendapat bantuan adalah kurang dapat menjaga bantuan. “Saya titip kepada yang mandegani, agar bisa merawat IPAL ini, sehingga bantuan yang diberikan tidak mubazir atau sia-sia,” pesan Alex.

 

Dia mengatakan, bertambahnya satu IPAL di wilayah Kecamatan Pekalongan Barat berarti sudah tiga kecamatan di Kota Pekalongan yang memiliki IPAL yaitu di Kauman Kecamatan Pekalongan Timur, Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan, dan yang baru saja disresmikan yaitu di Pringrejo Kecamatan Pekalongan Barat. “Jadi hanya wilayah utara yang belum ada IPAL. Harapan kami kedepan bisa dibuat juga di wilayah utara,” kata dia.

 

Meski sudah ditambah satu IPAL lagi, namun dikatakan Alex, belum cukup. “Saya juga berterima kasih kepada Kementrian LHK yang sudah membantu IPAL. Harapannya bisa ditambah kembali,” kata dia. Alex mengakui, memang sejak zaman Belanda sudah menjadi kebiasaan masyarakat membuang limbah langsung ke sungai. Namun saat itu, memang belum ada industri batik besar. Kebiasaan itu kemudian berlanjut hingga saat ini. “Sistem seperti itu tetap dilakukan sehingga masih banyak yang dibuang di sungai langsung. Kami harap kebiasaan ini bisa dirubah.”

 

Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan pada Kementrian LHK, MR Karliansyah menerangkan, IPAL yang dibangun dengan dana Rp705 juta tersebut mempunyai kapasitas penampungan sebesar 500 kubik limbah, dan awalnya diperuntukkan bagi 26 pengrajin batik. Namun ternyata setelah diresmikan, ada sebanyak 54 pengrajin batik di wilayah sekitar yang harus diakomodir.

 

Awalnya 26 pengrajin saja di data kami, tapi kemudian bertambah menjadi 54. Sehingga kapasitas penampungannya harus ditambah. Kami sudah berdiskusi dengan Pak Ramson, yang sudah menyatakan siap untuk membantu anggarannya tahun 2017 mendatang. Kira-kira dibutuhkan Rp400 juta lagi,” kata dia.

 

Saat memberikan paparan, Karliansyah juga menunjukkan hasil pengolahan IPAL tersebut dimana air hasil pengolahan sudah tampak jauh lebih bening dibandingkan sebelumnya. Dia menyatakan, hasil pengloahan IPAL sudah memenuhi baku mutu. “Ini sudah dites dan dinyatakan memenuhi baku mutu. Sehingga aman dibuang di sungai. selama ini diharapkan selain baku mutu juga bisa mengubah warna air, dan IPAL ini sudah bisa,” tambahnya,

 

Selain berencana menambah kapasitas IPAL tersebut, Kementrian LHK juga berencana akan menyempurnakan proses pengolahan IPAL yaitu menyertakan proses chemical proses treatment. “Nanti juga akan disempurnakan lagi dengan proses penghilangan logam dalam limbah. Karena saya yakin masih ada warga yang mengguakan air sungai. Karena perlu dipastikan air sungai ini aman,” tutur Karliansyah.

 

Mengenai kondisi di wilayah utara yang juga membutuhkan IPAL, Karliansyah menyatakan bahwa di Kementrian KLH juga ada Dirjen Pencemaran Pesisir Laut yang mempunyai program pembangunan 35 IPAL untuk kampung nelayan. Tahun ini, rencananya akan dibangun lima IPAL terlebih dahulu. “Insya Allah akan membantu Kota Pekalongan juga,” janjinya.

 

Sementara itu, Ramson Siagian menyatakan bahwa industri batik yang sudah bertumbuh besar di Kota Pekalongan perlu terus didukung, namun harus berwawasan lingkungan. “Produktifitas batik ini diupayakan agar terus didukung oleh negara, sehingga terus berkembang. Namun upaya meminimalisir dampaknya juga harus terus digenjot,” kata Ramson usai acara.

 

Untuk optimalisasi IPAL tersebut, seperti yang sudah disampaikan Karliansyah, Ramson juga menegaskan siap mengupayakan alokasi anggaran untuk pengoptimalan IPAL pada tahun 2017 nanti. “Pertengahan April nanti RKP APBN 2017 akan mulai disusun, kami akan perjuangkan disana. Tidak hanya untuk IPAL, tapi banyak program untuk masyarakat Kota Pekalongan yang juga akan kami upayakan,” tandas politisi asal Gerindra itu.(nul)

 

(SUMBER : RADAR PEKALONGAN, 01-04-2016)